Oleh : Dini Haryani Susanto, S.Pd.
Lemas dan batuk terceruk
Marah dan terbaret baret
Cinta yang membuat kita bertahan
Dengan secuil redup harapan
Kita berjalan dengan terseok seok
Mengira lelah akan hilang
Diujung terowongan yang cerah
Namun cinta tak membawa kita memahami satu sama lain
Kadang kala kita merasa beruntung
Namun seharusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah patah
umilir lembut ditelinga.
Menjatuhkan daun,
yang melambai dan tersenyum
melihat diriku
datang menghampirinya.
bergumam hati melihatnya.
mengapa dia tersenyum?
disaat angin tertawa
dan menjatuhkanya.
Mengapa dia tak membecinya?
Disaat dia jatuh
dengan gontai, tak terarah
Meninggalkan ranting
yang menopang dirinya.
mangapa dia tak memilih betahan
bersam yang lainya?
atau mungkin…
dia sadar bawa
hidupnya takan selalu bergantung
pada ranting dan daun lainya
Aku ingin tau perasaanya
Apakah dia bahagia?
Apakah dia menderita?
Sampai sat ini diriku masih bertanya